Langkah Pasang Piggyback di Ninja 250 Injeksi, Settingnya Bisa Auto



Sudah baca tulisan sebelumnya tentang pilihan piggyback untuk Ninja 250 injeksi? Kalau belum monggo klik di sini. Seperti sudah dijelaskan pada artikel tersebut, piggyback wajib dipasang untuk menambah suplai bahan bakar yang disemprotkan injektor sekaligus bisa juga untuk mengatur ulang pengapian.

Lalu kapan piggyback dibutuhkan? Yang jelas ketika ada ubahan pada mesin yang membutuhkan tambahan bahan bakar. Misalnya ganti knalpot, open filter, pasang kem racing atau ubahan mesin lainnya. Kalau motor karburator dilakukan dengan ganti spuyer, sedang di mesin injeksi caranya dengan setting ulang ECU menggunakan piggyback.

Biar enggak bingung, yuk kita coba bikin ilustrasi pasang piggyback di Ninja 250 injeksi. Sebagai contoh akan gunakan piggyback keluaran Power Commander V asal Amerika. Tapi bukan cuma ini saja, di pasaran ada merek-merek lain seperti Bazzaz ada EZ-ECU. 

"Yang harus diperhatikan adalah kabel yang dicolokan ke sensor-sensor di perangkat injeksi," buka Dirjo, mekanik Anjany Racing. Kabel dan soket ini berfungsi mengarahkan sinyal dari sensor ke piggyback terlebih dahulu sebelum masuk ke ECU. Fungsinya agar data dari sensor bisa dimanipulasi terlebih dahulu sebelum sampai ke ECU.
Jadi ketika ECU memerintahkan injektor menyemprotkan bahan bakar, sudah bukan data yang sebenarnya. Tapi merupakan perintah sesuai dengan settingan sang mekanik lewat piggyback. "Totalnya ada empat soket yang harus dirangkai, yaitu ke Throttle Position Sensor (TPS), Injector, koil dan speed sensor," beber pria ramah ini.

Sampai sini masih gampang kan! "Tapi yang susah adalah saat setting-nya," jelas Dirjo. Yang harus dilakukan adalah menentukan perbandingan campuran bahan bakar dengan udara atau air flow ratio (AFR) sesuai keinginan di tiap kolom yang tersedia pada software Power Commander V. Tiap kolom merupakan representasi dari putaran mesin per 250 rpm dan bukaan throttle gas dari tertutup atau 0 persen sampai terbuka penuh hingga 100 persen.

Jadi susah karena harus mengisi data yang jumlahnya ratusan ini secara manual. "Bisa dilakukan dengan cara manual tapi lama sekali dan harus coba-coba berkali-kali," beber Angga Kurniawan, bos Anjany Racing.

 "Solusinya, biar cepat bisa menggunakan autotune, ini perangkat optional dari Power Commander yang fungsinya untuk membantu mencari settingan secara auto," beber pria yang akrab disapa Angga ini. Nah, jadi gampang lagi dong!
"Caranya terbalik, bukan kita mengubah data agar AFR-nya tercapai seperti yang diinginkan. Tapi kita tinggal masukan besarnya AFR yang mau dicapai, nanti secara otomatis datanya akan ketemu secara otomatis," jelasnya. Syaratnya tinggal bawa motor berjalan atau ngegas di atas dynotest.

"Yang penting bukaan gas-nya terbuka runut dari 0 sampai 100 persen dan putaran mesinnya juga sampai ke rpm paling tinggi. Kalau kami menyarankan setting dengan autotune dengan dibawa jalan, karena lebih nyata sesuai dengan kondisi jalanan yang sesungguhnya," beber Angga yang bengkelnya ada di Jl. Arteri Kelapa Dua, No. 21, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Oiya, agar AFR sebagai patokan setting terbaca, harus menggunakan 02 sensor. Pada autotune juga sudah disediakan 02 sensor. Sayanganya, Ninja 250R belum dilengkapi 02 sensor, maka harus membuat lubang dudukan untuk sensor ini di knalpot.

Tapi jika setting pakai dynotest, enggak perlu bikin tempat sensor 02. Karena sensor yang membaca kadar 02 di gas buang ini sudah jadi fitur standar di dynotest. (motorplus-online.com) 

Tidak ada komentar: